Sabtu, 25 Juli 2015

ATIK PASONO



  ATIK PASONO
Penulis: Jose Choa Linge,

Berawal dari Ajang Temu Kangen para eks Bintang Film Cilik yang diprakarsai oleh ‘Shirley Malinton’ disalah satu resto Pondok Indah Mal 3, dimana dapat menghadirkan para bintang-bintang yang namanya cemerlan dimasa itu, seperti: Dewi Rosaria Indah​, Sylvia Shirley Malinton II​,  Dina Mariana​, Pungky P.Kresno​ Pusponegoro, Astri Ivo, Noor Cahya, Ikin, Andy Carol, Dimas Pusponegoro, Eddy Martin​ dan tentunya si gadis cilik yang mencuri perhatian publik Film Indonesia lewat aktingnya di Film ‘Biarlah Aku Pergi, Malin Kundang, Tabah Sampai Akhir, Yatim, Senyum & Tangis, Si Doel Anak Betawi dan Tangisan Ibu Tiri.  Dari pertemuan inilah,  penulis mecoba mengulik  kisah masa lalu seorang ATIK PASONO yang lahir di Malang, 1 Januari 1966, untuk kita ketahui bersama.

    Ajang temu kangen atau bisa dikatakan REUNI para mantan Artis Cilik yang diproklamirkan  pada hari sabtu,4 April 2015,  sejak sekian puluh tahun menghilang tiba2 muncul dengan tampilan sederhana lebih keIbuan dan jauh berbeda semasa kecilnya yang kurus dan tak pernah lepas menggapit Boneka maupun melempar senyum manisnya kesiapa saja yang menyapa. Dialah Atik Pasono salah satu artis cilik dimasanya yang diperebutkan oleh produser film untuk dipasangkan dengan ‘Rano Karno’ sebelum era kemunculannya ‘Yessy Gusman’ tahun 1974 lewat Romi & Juli.  Menurutnya sempat gamang saat dihubungi ‘Shirley Malinton’ lewat inbox fesbuk .. “Aku sempat kaget dan senang juga sih .. ada angin apa ya.. soalnya selama ini gak pernah ada kontak sama sekali, tadinya juga ragu-ragu bisa datang atau nggak  ke PIM, tapi setelah dihitung-hitung waktunya akhirnya aku bisa datang juga, seneng rasanya bisa ketemu kawan masa kecil”. 

    Dari sinilah kisah bergulir tentang perjalanan seorang yang bernama ATIK PASONO saat itu langsung dipasangkan dengan bintang populer semacam ‘Lenny Marlina, Rima Melati, Aedy Moward  & Rahayu Effendy’ dalam film ‘Biarlah Aku Pergi’, adalah suatu alasan membayangkannya saat itu usianya masih 4 tahun dan belum bisa membaca dan menulis dapat membuat semacam ‘Wim Umboh’ sang sutradara dari Biarlah Aku Pergi sangat puas dan menjulukinya sebagai ‘Bintang Masa Depan’ karena cepatnya menanggapi arahan sutradara peraih Winner of The Golden Harvest Award ajang FFA-1971. Dalam petualangannya sebagai ATIK anak dari Lenny Marlina tak sedikitpun merasa canggung maupun riskan apalagi  memiliki beban berakting dengan Aktris Terbaik versi PWI ini, katanya “senang menikmati hari-harinya selama dilokasi syuting merasa asyik-asyik saja karena diarahkan oleh om Wim (Wim Umboh) dan crew-crew lain, terlebih sering diberi Boneka dan Coklat untuk dibawah pulang”.

    Begitulah pemilik nama ATIK JANUARTY PASONO’ anak kedua dari dua bersaudara  yang bertautan usia jauh dengan sang sulung ‘Dr.Bambang Sungkono’  dari pasutri Perwira Departemen Hankam, Letkol Pol ‘PASONO & NUSYELINA WATTIMENA’, menggebrak lewat akting gemilangnya dan menebarkan pesona kesemua orang karena cepatnya dia menanggapi kemauan sang sutradara padahal dia belum bisa baca tulis. Atik Pasono berceritera kalau sebenarnya dikeluarga kami tidak ada yang memiliki bakat seni, semuanya secara spontanitas dan secara kebetulan saja, dimana staff Produsernya tante ‘Ani Mambo’  (Garuda Film)’ membutuhkan pemain anak-anak yang kenal mami meminta tolong dicarikan dan mami langsung menawarkan Atik’, begitulah awal terjerumusnya seorang Atik Pasono di kancah Film Indonesia dan memulailah debutnya lewat ‘Biarlah Aku Pergi’ besutan Wim Umboh pada tahun 1971.

    Kemudian Atik Pasono membintangi  ceritera yang berdasarkan legenda rakyat Sumatera Barat yang berjudul ‘Malin Kundang/sutrd.D Djajakusumah, Atik dipasangkan dengan anak aktor Soekarno M Noor bernama ‘Rano Karno’ mereka bersanding sebagai abang adik yang miskin disebuah pulau hidup bersama sang ibu yang nestapa dimainkan oleh Fifi Young. Nama Atik Pasono semakin menjulang dan bersanding dengan pemain-pemain cilik lainnya seperti 'Astri Ivo, Dewi Rosaria Indah, Faradilla Sandi, Andy Carol & Rano Karno' yang lebih dulu memiliki pamor sebagai artis cilik, sejumlah filmnyapun masih bertema penderitaan yang menguras air mata dan kantong penonton indonesia, seperti; Yatim, Tabah Sampai Akhir & Tangisan Ibu Tiri. Jika ditanyakan dari sekian film yang dibintanginya adalah judul  film apa yang sangat berkesan bila diIngat...?, spontan Atik menjawab adalah film Yatim/sutrd. Bay Isbahi,  karena menurutnya film yang ‘nangis melulu saat di lokasi syuting’.

    Ada kisah yang paling menarik dari Atik Pasono dengan pasangan main filmnya semasa cilik dahulu ‘Malin Kundang, Yatim & Tabah Sampai Akhir’ bersama Rano Karno, pernah suatu hari bertemu saat sama menikmat musik di Pasar Seni Ancol dan waktu itu Rano Karno bersama isterinya padahal sesungguhnya Atik duduk tidak jauh dari Rano ‘Sengaja aku nggak negur karena ragu-ragu’ begitu kalimat pembelaan dari  Atik Pasono saat penulis menanyakan alasannya.  Menurutnya, dimasa-masa pertemuannya dengan Rano Karno masih sedang top-topnya sedangkan Atik merasa sudah lama sekali tidak berjumpa dengannya, pastilah ada keraguan dan bisa saja pangling atau bahkan bisa jadi Rano berbalik tidak mengenalnya dan bisa dikatakan istilah SKSD (Sok Kenal Sok Dekat) itulah yang membuat Atik sungkan atau malu untuk menegur Rano terlebih mereka  sama-sama sudah menikah demi menjaga perasaan pasangan masing-masing juga adalah terbaik.

    Sebenarnya Atik Pasono sangat menyukai dunia akting, lewat  wadah “TEATER  A” inilah baginya dapat berekspresi lebih menantang dan vokalnya harus dipelihara ‘utuh & keras’  karena menurutnya penonton panggung jaraknya cukup jauh dan suara para pemainnyapun harus sampai kepenonton. Atik kerasan dan serius berlatih di Teater A karena selain dirinya ada 12 sahabat-sahabat artis cilik lainnya bergabung karena teater ini khusus hanya pemain film anak-anak saja, seperti; Dewi Rosaria Indah, Andy Carol, Iking, Noor Cahya, Shirley Malinton,  Bulan Surawijaya,  Amalia Hadi,  Dina Mariana,  Santi sardi, Pungky Pusponegoro, Atok Sujarwadi,  Ramos dan tentu Atik Pasono.  Nama Atik juga pernah tertoreh di kelompok “ Keluarga RATU ASIA” sebagai Bintang Tamu, acara ini sangat menyegarkan menyajikan kisah sehari-hari yang hanya berkiblat di dunia perTelevisian, banyak nama-nama artis cilik lahir dari sini, sebut saja: Niken Basuki​, Nunu Datau, Dolly Senosunarwo​ Sandra, Kiki Amelia Sandra & tentu nama Atik Pasono tak ketinggalan dan  tontonan layar  kaca  satu-satunya televisi dimasa itu hanya TVRI.

     Dalam pertemuan antara penulis dengan Atik Pasono dikediamannya yang luas di daerah Kapin- Bekasi,  atik suka sekali mengisahkan saat masih duduk di bangku Sekolah Dasar Argentina di Jl.HOS Cokroaminoto-Menteng, pernah bercita-cita menjadi dokter dan menurutnya pendidikan lebih penting dan utama buat pegangan masa depan sekalipun dikenal sebagai bintang cilik.  Semasa SMP Neg. I  -Cikini dimana banyak sekali bertebaran anak-anak Artis maupun pejabat dan saat Atik Pasono sudah duduk di bangku SMA Neg.7  Gambir – Jakarta Pusat, seiring usianya menginjak remaja namanya pun pupus dari pendengaran publik Film Indonesia sementara beberapa teman seangkatannya masih terlibat disejumlah film Remaja. Lihatlah Pasangan Rano Karno & Jessy Gusman, Astri Ivo, Shirley Malinton, Dina Mariana, masih bertengger di perFilman Indonesia sebagai idola baru.

    Sebenarnya bila penggemar jeli, sosok Atik Pasono remaja masih sempat membintangi film ‘Remang-remang Jakarta/Sutrd. Lukmantoro DS, memang Atik berperan tidak banyak di film besutan tahun 1981 ini dan hanya kebagian peran sebagai korban kejahatan dari ulah orang kota yang memperdaya gadis-gadis kampung  untuk dipekerjakan di ibu kota namun pekerjaan yang dijanjikan ternyata tidak seperti dibayangkan karena harus melayani para pria hidung belang di rumah-rumah bordiran. Setelah mengakhiri film ini, Atik Pasono-pun mengucapkan selamat tinggal dunia film dan mulai serius kuliah di Gunadarma – Salemba menata masa depannya dan benar-benar sudah menutup pintu hatinya untuk akting, sahabat-sahabatnya maupun hiruk pikuk dunia film yang pernah membesarkan namanya.

     Kini Atik Pasono atau ‘Agnes Atik Januarti’ sudah diPersunting sang pujaan hati ‘Yohanes Iriantono’ di jakarta 23 Agustus 1985, lucunya pertemuannya dengan pujaan hati malah secara kebetulan saat Atik sedang mengantar pesanan catering di Kantor mas Yohanes adalah karyawan salah satu jasa Asuransi di Gedung Kartika Plaza (sekarang sudah menjadi UOB Plaza).  Pucuk dicinta si ulam tiba, begitulah pepatah kuno bila cinta bisa didapat kapan dan dimana saja tanpa ada batas, gayung bersambut untuk menyatukan dua hati sejalan & berikrar di hadapan Tuhan. Kini keluarga bahagia ini sudah dikaruniai dua putri Maria Felicia (25Thn/1990) dan sudah menjadi karyawati di kota Jogjakarta & Maria Stella (21Thn/1994) masih kuliah di Nusa Dua- Bali, pasutri ini kini menikmati kehidupan hari-harinya dilingkungan  perkampungan yang Asri jauh dari kebisingan Jakarta  dan Atik Pasono-pun sangat enjoy sebagai ibu rumah tangga biasa di rumahnya yang berhalaman luas di daerah Kapin, Kalimalang – BEKASI untuk menemukan bahagianya, Amiiiin.







Tidak ada komentar:

Posting Komentar