MOHON KEPADA PARA SAHABAT YANG MENGUTIP TULISAN INI,KIRANYA SUDI UNTUK MEMINTA IZIN KEPADA PENULISNYA...TERIMA KASIH.
Senin, 16 Juli 2012
WATY SIREGAR
Namanya WATY SIREGAR, lahir di Lampung 8 Agustus 1954 dari kedua orang tua yang bernama Siti Aisyah dan Raja Muda Robain Siregar keturunan darah biru. Pertama kali menginjakan ke Ibu Kota Jakarta pada tahun 1971 setelah menamatkan sekolah SMU di Lampung dan mencoba keberuntungan di Ibu kota dengan menumpang dirumah saudara kemudian mencoba hidup mandiri dan pernah merasakan bekerja di restoran India Umar Khayam daerah Pasar Baru dan Industri Perkapalan (Iperindo) sampai thn 1975 sambil menjalani aktivitas seninya.
Dari sinilah Pertemuannya dengan seorang fotografer yang bernama Teddy Bravo dari majalah Selecta membawanya kejenjang langkah kedunia glamor dengan bermodal foto2nya yang diekspos diberbagai majalah yang mencantumkan identitas bio datanya sehingga salah satu perusahaan film ternama PT Sarinande Film dengan Sutradara Turino Junaedi melibatkannya dalam film Akhir Sebuah Impian tahun.1973, pemeran Emillia Contessa, Broery Pesolima, Benyamin S dan Waty siregar hny sebagai peran tambahan. Kemudian difilm Ganasnya Nafsu thn.1976 bersama Lenny Marlina,Tuteng Mohan,Farouk Afero dan Waty Siregar sudah mendapat jatah peran panas, kemudian namanya sudah wara- wiri disejumlah film al: ngin Cepat Kaya,Selimut Cinta,Kekasih Binal,Zaman Edan,Kutukan Nyi Roro Kidul, Kembang Padang Kelabu,Nostalgia SMA,Orang Orang Sinting,Sejuta Serat Sutera,Kamp Tawanan Wanita,IQ 200, Primadona Dibalik Terali, Siluman Teluk Goinggo dan mengakhiri di tahun 1990 lewat film Kumenanti Hari Esok.
Film Sembilan Janda Genit adalah film menarik dizaman tahun 1977 karena didukung sembilan artis yang punya nama seperti: Susanna Caecillia, Nenny Triana,Waty Siregar,Wieke Widowaty,Herlina Effendy, Vita Fatimah,Yetty Loren,Emmy Husein& Nila Krisna film yang mencoba eksplorasi keseksian para pemainnya dengan alur ceritra dengan bumbu soal sex dan urbanisasi dari desa ke kota dengan tujuan mencari pekerjaan sbg bintang film,Model dan Pragawati dll. Dunia Teater pun dinikmatinya dengan senang2 saja, bersama kelompok Sanggar Mutiara tempat bercokolnya para seniman seniornya diantaranya ‘Hendra Cipta, Hadisjam Tahax, Jeffry Sani,dll orientasinya disejumlah panggung panggung pertunjukan dan sandiwara-sandiwara Telivisi dijamannya. Keberaniannya sebagai foto model kalender busana bikini bersama beberapa artis lainnya al: Lina Budiarti,Emmy Husain,Yetty Loren, dll menuai protes dari organisasi film PARFI dan jajaran kePolisian dan dipanggil dikomdak karena foto kalender tahunan yang dikemas wanita2 yang berbalut pakaian renang yang sexy dan berani.
Karena seringnya bermain film horor dengan menggunakan Ular berbisa sehingga ide cemerlan dari Waty Siregar mencoba mewujudkannya pada gurunya yang merangkap Pawang ‘FX Sutono’ melibatkan jenis ular King Cobra & Phiton menari Erotis sambil meliuk2an badan Sexynya bersama Ular2 berbisa dan show di berbagai Night Club, Pub & Club dan sejumlah Coffe House diantaranya LCC, Blue Moon dan Tropicana tidak saja di Jakarta tapi sudah mengililingi jagad raya Nusantara ini sebagai ‘Penari Ular’ yang mempertontonkan aurat dan mengumbar kesexyan yang menyerempet aroma sex dijalaninya selama ‘empat’ tahun .
Kini diusianya yang sdh senja penampilannya sangat berubah 90% drajat, dahulu tubuh sexynya hanya terbalut kain hanya ‘separuh’ sekarang sepenuhnya tertutup rapat dengan balutan busana Muslimah, subhanallah. Aktifitas saat ini masih aktif mengikuti kejar tayang Sinetron Tendangan Si Midun,Dewi Hujan di Televisi. Empat dari keLima anak2nya mengikuti jejaknya di seni al: Elma Theana, Rensi Milano, Nanda Derista dan Sonny Septian, bila dihitung selama berkarir difilm baik sebagai peran kecil sampai dengan peran utama sudah mengisi daftar panjang perjalanan karirnya dari tahun 1973- 1988 sudah ‘lima puluh’ judul film yang dibintanginya dan tidak pernah menampik apakah itu peran ‘berani’ atau peran ‘sopan’, motonya adalah bagian dari ‘art’ untuk sebuah ceritera harus ada hitam dan putih karena film hanya sebuah panggung sandiwara untuk menjadi orang lain bila sudah berhadapan kamera itulah totalitas seorang Waty Siregar.
Kebahagian yang dirasakan menyongsong hari esoknya adalah mendirikan Grup amal yang diberi nama GARUDA (Gerakan Arisan Untuk di Amalkan) dimana tergabung nama2 besar di film dan penyanyi rekaman al: Urip Arphan, Renny Havsari, Elma Theana, Rensi Milano, Etty Sunarto,Avent Christie, Johan Saimima, Hendry Surentu, dll bertujuan satu ikrar untuk kebersamaan yang layak membutuhkan dan menjadi tabungan menuju akhirat anggotaNYA, Amiiiiiiin.
saya benar-benar suka blog ini... semangat Jendral..
BalasHapusTerimakasih yang tak terhingga jose sampaikan kepada mas arik djenar abang atas keSukaannya sama Blog Musik & Film Indonesia ini, semoga kita semua diberi kesehatan olehNYA, Amiiiiin
BalasHapusMantap
BalasHapusbutuh blog seperti ini buat referensi tokoh tokoh jaman dahulu
BalasHapus