Dia si ALI TOPAN,
Yang terHEMPAS sebagai ANAK JALANAN,
Datang keIBU KOTA,
Taklukkan keANGKUHAN,
Mencari jati DIRI,
TUHAN telah BerkatiNYA...
Yang terHEMPAS sebagai ANAK JALANAN,
Datang keIBU KOTA,
Taklukkan keANGKUHAN,
Mencari jati DIRI,
TUHAN telah BerkatiNYA...
Pria
perantau dari kota Lampung kelahiran Tahun 1950 ini pada awalnya hanya
seorang pemuda yang akrab dipanggil “Jun” bekerja sebagai penunggu Taman
Ismail Marzuki (TIM) sambil bersekolah, usaha untuk taklukan kota
Jakarta ditunjukannya bahwa kelak akan bisa seperti apa yang kita mau
bila berusaha. Karena kedekatannya dilingkungan senilah yang membawanya
terseret ke dunia Film. Modal Ganteng, kejujuran, rendah hati dan
ikhtiar sudah cukuplah baginya sebagai modal,oleh Rahayu Effendy
mengajaknya untuk berakting di film Aku Tak Berdosa-1972/sutradara SA
Karim bersama’ Dewi Puspa, Dudy Iskandar. Dua tahun kemudian kariernya
kembali sebagai pemeran utama di film keDuanya lewat Film
Susanna/sutradara BZ Kadaryono dipasangkan dengan Jenny Rachman.
Tahun
1977 adalah tahun keberuntungannya saat menang audisi/casting sebagai
'Ali Topan' dalam Film Ali Topan Anak Jalanan adaptasi dari sebuah Novel
popular dimasanya yang ditulisTeguh Esa. Nama JUNAEDY SALAT jadi pusat
pembicaraan atas keberhasilannya memerankan sosok pemuda pemberontak
yang besar dijalanan karena mendapatkan ketidak adilan dalam suasana
rumah. Sayangnya untuk seri 'Ali Topan Detektif Partikelir Turun ke
Jalan' peran Ali Topan diserahkan kepada pemeran baru yakni 'Widi
Santoso' karena rujukan dari Teguh Esha yang menurutnya sosok Ali Topan
lebih pas oleh Widi Santoso dari pada Junaedy Salat. Film yang
disutradarai Abrar Siregar ini sekalipun menyisipkan nama besar Roy
Marten, Rudy Salam,Joice Erna, film ini merugi. Nama Junaedy Salat tetap
melaju sebagai salah satu Bintang Remaja dibawah Rano Karno dan Herman
Felani namun namanya tetap tidak pernah luntur dan banyak hasilkan film
baik sebagai pemeran Utama maupun sebagai Pemeran pembantu tak masalah
baginya.
Persahabatannya dengan Mas Guruh Soekarno Putra, Keenan
Nasution dan Chrisye, Jocky Soeryoprayogo,dll sehingga membawanya
terlibat di Musik dan cukup banyak karyanya sebagai pencipta dinyanyikan
penyanyi Wanita dan Pria dimasa itu. Adalah 'Gito Rollies,Nani
Sugianto,Lydia Kandou,Vonny Sumlang, Chrisye, Swara Maharddhika, Lydia
Natalia, dll adalah sebahagian penyanyi yang pernah bawakan lagu
ciptaannya dan juga pernah merekam album solonya antara lain 'Joni
Teler, Burung Camar, Kehidupan. Menurut pemilik Studio 26 ibu ‘Ati
Ganda’ bahwa Junaedy Salat merupakan salah satu penggagas berdirinya
kelompok Swara Maharddhika bersama mas Guruh Sukarno Putra. Mas ‘Jun
juga menuliskan beberapa lagu yang dibuat khusus Swara Maharddhika ,
untuk Film dan Artis2 pada waktu itu, Kak Jun juga merupakan motor
berdirinya band SWADITRA ( Swara Maharddhika Putra ) baik disaat
mas’Guruh sakit atau tidak bisa hadir dalam suatu pertunjukan SM, maka
yang mendampingi anak-anak SM ada Kak Jonny Lantang dan kak Junaedi
Salat.
Junaedi Salat, menikah dengan salah satu anggota Swara
Maharddhika bernama ‘Mauli Sondang S’ panggilan akrabnya “Moly” aktif di
Grup Swara Maharddhika sebagai pemain Piano. Pernikahan yang berbeda
keyakinan ini diambang kehancuran dan tidak menemukan kebahagiaan,
setiap hari hanya pertengkaran dan saling cekcok. Walaupun demikian,
antara ‘Jun dan Moly’ tetap mempertahankan keutuhan rumah tangganya
sampai dikarunia 2 orang putra. Disaat Pernikahannya diambang
kehancuran dan ‘Jun tdak menemukan kebahagiaan, setiap hari hanya
pertengkaran dan permusuhan. Sehingga suatu hari 'Junaedy Salat'
sedang memarkir kendaraannya tiba2 dia melihat sosok ‘Isa’ duduk
disampingnya dan kemudian dia yakini 'Tuhan' dan berIkrar tepat di
hari Natal tahun.1984 telah menjadi pengikut Kristiani pilihan
hidupnya. Sayangnya Istri tercintanya ‘Moly beberapa tahun lalu sudah
dipanggil Tuhan, kehilangan istri adalah pukulan berat baginya dan
terbayangkan disaat Tuhan kasih waktu bersama mereka buang sia-sia
dengan permusuhan. Disaat masa kebersamaan Tuhan hanya kasih waktu
sedikit rasakan manisnya mahligai Rumah Tangga, rasanya ‘Jun terlalu
singkat reguk kebahagiaan bersama istri tercinta, tapi ‘Jun percaya
Tuhan punya rencana lain padanya. Kini kebahagiaan Rohaninya sudah dia
temukan sebagai ‘Anak Tuhan’ dan sering mengabarkan berita suka cita
kepada Manusia sebagai penyeimbang hidup untuk bekal nanti, dunia
selebriti sudah semakin jauh ditinggalkannya... Tuhan Berkatimu!!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar