CONNIE CONSTANTIA.....
Lahir di
Manado, 23 Januari 1964 sebagai ‘Martha Constantia Pinontoan Lang’ dari
pasangan suami istri ‘Alexander Pinontoan & Maritje Lang’. Nama
‘Conny’ adalah panggilan sayang maminya yang sangat menyukai penyanyi
Conny Francis dan oleh papinya menambahkan nama belakangnya ‘Constantia’
seperti nama kaisar Constantin dan saudarinya Constantia yang terkenal
dalam pembentukan sejarah Kristen, maka bila digabungkan terbentuk
sebuah nama cantik sebagai ‘Conny Constantia’ yang dipakainya
berKesenian.
Didikan disiplin dari papinya sbg orang penting di
Kantor Pos dan Telekomunikasi Manado, sangat keras layaknya Militer
mendidik anak2nya dan memimpin keluarga sehingga anak2nya diharapkan
kuat bila bermasyarakat dan menjadi anak bangsa, justru anak2nya
menganggap adalah sebuah pengekangan. Singkat ceritera semua harta dan
kekayaan menjadi habis saat suatu hari naas papinya dijemput CPM Tentara
sbg tahanan politik dan tak pernah kembali, terakhir didapatinya
ayahnya dalam penjara dan Conny adalah anak satu2nya perempuan yang
menemani papinya tidur dalam penjara itupun karena sipir penjara tidak
tega melihat Conny kecil menangis menghiba2 minta belas kasihan untuk
diperkenankan tidur bersama orang dicintainya, hanya satu kekuatan Conny
kecil adalah kalimat ayahnya ‘Tuhan akan buktikan bahwa papi tidak
salah’ yang dia yakini sampai sekarang. Mami yang dikasihinya lebih
memilih menikah dengan pria lain walaupun suaminya masih dalam penjara
karena tekanan ekonomi dan conny kecil sdh harus berpetualang bangun jam
‘dua’ dini hari untuk berjualan sayuran di pasar dengan upah beberapa
ikat sayuran dibawa pulang dan dijajakan kembali sayuran tersebut
keliling kampung dan hasilnya diberikan kepada kakak tertuanya,
begitulah hari2 yang dilakukan seorang Conny kecil dimasanya. Conny
tumbuh menjadi ‘tomboy’ yang tidak punya rasa takut berkelahi dan
mengalami banyak liku perjalanan yang menyengsarakan, nestapa menahan
lapar dan haus, bekerja sebagai buruh pasar, jualan makanan, ballgrill,
buruh kuli angkut batu disungai dan pernah merasakan tidur di kuburan
cina karena tidak ingin pulang kerumah bila ayah tirinya masih berada
dirumah.
Pada akhirnya, suatu hari dia mempertanyakan ketidak
adilan Tuhan kepada apa yang menimpanya ‘Tuhan berlaku tidak adil
padanya dan conny kecil tidak melihat Tuhan memberikan kesengsaraan pada
orang lain menderita seperti apa yang dialami keluarganya’. Usia
15tahun adalah saat pemberontakan hidupnya ‘Ingin Menyambung Hidup’ dan
kota Jakarta adalah tujuan akhirnya, hidupnya sudah diporak2dakan
keadaan dan satu2nyayang memotivasi adalah menjadi ‘sukses’ dan anugrah
Tuhan berikan padanya adalah ‘suara’ yang memotivasinya menjadi penyanyi
karena bekerja untuk kelurga dan menyatukan kembali keluarga. Kota
jakarta yang diimpikannya untuk mewujudkan talenta Tuhan berikan
kemampuan bernyanyi justru sebaliknya lebih memilih menikah muda dengan
seorang pengusaha dan menjalani kehidupan suami istri tanpa
memperdebatkan keyakinan mereka.
Tahun 1984.... kepulangannya dari
Amerika Serikat mengikuti suaminya, conny mengalami kegoncangan rumah
tangganya pilihannya adalah ‘bercerai’ dan mulailah mereleasisakan
impian awalnya yaitu menjadi seorang ‘penyanyi’. Penampilannya di
Telivisi ‘Wajah Baru’, menarik perhatian ,mas kelik (A Riyanto), sudah
bisa ditebak bahwa perjalanan hidupnya tergambarkan secara rinci pada
lagu yang khusus diciptakannya untuk Conny ‘Ingin Menyambung Hidup’ sbg
awal langkahnya di peta musik indonesia. Sukses peredaran album perdanya
dilanjutkan album2 lainnya diantaranya ‘Sudah kucari/cipt.Pance,
Dengarlah Aku Memanggilmu/cipt. Billy J Budiardjo,dll dan tawaran film
sebagai pemain sperti Tak kala Mimpi Berakhir/Sutrd.Wim Umboh-1987,
Kamus Cinta Sang Primadonna/sutrd.Abdi Wiyono-1988. Keuletan mengarungi
hidup adalah sebuah jawaban atas semua doa-doanya kepada Tuhan
‘terkabul’ untuk tujuan mulia ‘keutuhan keluarga’ yang bercerai berai
disatukan dan dibuktikan dengan kembalinya maminya ditengah2 keluarganya
kembali. Conny Constantia sudah sukses menjalani rutinitasnya sebagai
selebrity dan sebagai pengusaha mapan, namun dia masih merasakan jiwanya
kosong tentang pergolakan keyakinannya dan mengalami pertempuran
rohaniah selama ‘enam’hari mengalami hidup di dua alam dan merasakan
kehadiran Yesus, Isa Almasih dan berdialog “Sembahlah Allah, kasihanilah
Tuhan, Allahmu”.
Sejak pertemuan dan perbincangan dengan Yesus
atau Isa Almasih, hari2 Conny Constantia mengalami tanda tanya dan
merasa merupakan misteri tentang dirinya antara ‘keyakinan dan keraguan’
namun tekadnya diputuskan untuk memilih keyakinan baru dan menerima
agama pilihan hidupnya. Seorang Conny Constantia mengalami bermacam2
reaksi para sahabat2 dekat dan keluarganya, umpatan mengada2, sebagai
penghayal bahkan lebih ekstrim adalah menjadi ‘murtad’ dan kerasukan
setan. Kini Conny Constantia adalah tetap sebagai manusia yang butuh
kehidupan layaknya seperti manusia biasa yang diberikan penglihatan
lebih pada Tuhan yang tak kuasa diElaknya, bahkan merasakan selalu
membentengi kehidupan rohani dan sosialnya untuk banyak berbakti pada
yang membutuhkan sumbangan dari tangnnya yang dia percaya ‘bila tangan
kanan memberi harusnya tangan kiri jangan tahu’ demikianlah nama Conny
Constantia terkenal disesama selebrity sebagai ‘dermawan’. Kesaksian ini
dialami kakanya ‘Neni Pinontoan Lang’ yang menyaksikan sendiri adiknya
tiba2 seorang warga China menghampiri, “kamu diberkati Tuhan..kamu,
tinggal duduk saja nanti uang akan datang sendiri karena kamu sudah
menanam banyak sejak kecil, sekarang kamu tinggal memanen” ungkapnya
kepada Conny saat menunggu pesawat di bandara Changi di Singapura.
Tahun
2011, Conny Constantia, hadir lewat persembahan album ‘MIRACLE’ lewat
single ‘Cinta Mati/cipt. Moza& Conny Constantia, menyapa para
pecintanya yang haus akan kehadiran seorang bintang ‘Conny Constantia’
yang dirindukannya untuk sesekali hadir menyapa dunia musik Indonesia
dan para fans diseluruh Nusantara..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar