Yansen Berlin Panjaitan atau dikenal dengan nama YAN BERLIN adalah pria kelahiran dr kota kecil diselatan kota Medan, Pancur batu,1 juli 1952 adalah menyebut dirinya sebagai penyanyi amatiran dari kota Medan dan sudah menjuarai ajang Bintang Radio & Televisi dan ajang Pop Singer dimasa tahun 1972- 1975, kelak hari mengejar mimpinya di ibu Kota Jakarta sebagai seorang penyanyi Profesional.
Benar saja impiannya akan menjadi penyanyi dibuktikan di Ibu kota Jakarta sebagai Bintang Radio dan Televisi Thn.1975 jenis Hiburan juara ke.III se DKI dan kemudian namanyapun berkibar sebagai Finalis Pop Singer bersama nama-nama besar penyanyi ibu kota seperti Melky Goeslow, Berlian Hutauruk dan Margie Segers. Dunia Rekaman dijajaki di perusahaan DD Record di awal tahun.1977, sayangnya bang Yan Berlin tidak ingat judul albumnya dan sejumlah album Pop daerah Batak dan Rohani Kristen atau album Batak Rohani diedarkan oleh Maranatha tetap dijalaninya sampai dengan sekarang.
Nama
Yan Berlin dimasa tahun 1978 – 1985 adalah menjadi pengajar Sanggar
Vokal tetap di Radio RRI dan hasilkan banyak anak didik yang bertebaran
dengan nama-nama yang sudah Populer mengisi Peta Musik Indonesia
seperti: Ozzi Syahputra, Heydi Diana, Maya Angela, Jayanti
Mandasari,Wahyu OS, Rama Aiphama, Oce Ririmasse (skrg sdh menjadi
Pendeta)& Laurenz Sahertian (Paranormal) sayangnya menjadi pengajar
vokal harus terhenti karena Radio RRI saat itu terbakar dan Yan Berlin
harus menyudahinya karena tiadanya ruang untuk berlatih vokal. Begitupun
namanya abadi terukir di dunia Olah Raga bersama seniornya Emillia
Contessa bernyanyi di pembukaan PON (Pekan Olah Raga Nasional)-Jakarta
thn.1993 dan 1996 lagu cipt.Ireng Maulana.
Saat ini Yan Berlin sepertinya lebih suka menikmati suasana sejuk kota Depok dari pada ibu Kota Jakarta yang pernah memberikan semua impiannya akan impian masa lalunya, sebagai pengajar yang door to door mengajar private kepada anak2 remaja SMP & SMA bahkan seorang penyanyi Karmila Warrow pernah menjadi muridnya. Kenangan akan kepopuleran namanya masih membekas napak tilas dibeberapa kota yang pernah disinggahinya hampir semua ungkapnya, kecuali ’Papua dan Aceh’ bahkan negara Singapura,Australia dan Amerika pernah dijelajahinya sebagai Duta Budaya Seni.
Saat ini Yan Berlin sepertinya lebih suka menikmati suasana sejuk kota Depok dari pada ibu Kota Jakarta yang pernah memberikan semua impiannya akan impian masa lalunya, sebagai pengajar yang door to door mengajar private kepada anak2 remaja SMP & SMA bahkan seorang penyanyi Karmila Warrow pernah menjadi muridnya. Kenangan akan kepopuleran namanya masih membekas napak tilas dibeberapa kota yang pernah disinggahinya hampir semua ungkapnya, kecuali ’Papua dan Aceh’ bahkan negara Singapura,Australia dan Amerika pernah dijelajahinya sebagai Duta Budaya Seni.
Suka Duka
berkeseniannya jugapun pernah teruji kesabarannya, harus menggigit jari
saat honor tak dibayar oleh panitia acara malam dana di dua kota jakarta
dan Surabaya karena kabur dan tak bertanggung jawab. Yan berlin,
sungguh prihatin melihat ajang lomba di Telivisi2 yang banyak menawarkan
mimpi namun kenyataan sebenarnya hanya sekedar numpang lewat karena
penjurian lewat sms padahal tidak menutup kemungkinan peserta pantas
terpilih sebagai yang terbaik dan tidak mesti tereliminasi karena poling
sms yang rendah..ironis memang. Begitupun Yan Berlin menambahkan bahwa
dari kacamatanya juga melihat sekarang ini banyak pemula yang mempunyai
bakat yang bagus2, namun bila ingin menjadi seorang penyanyi yang
bertahan dimasyarakat haruslah berjuang dari titik bawah sehingga
merasakan betapa sangat2 sulitnya berkompetisi dan menjadi yang terbaik
dari yang baik sehingga bisa langgeng dan bertahan.
Demikianlah tulisan ini saya hadirkan kepada anda yang merindukan sosoknya bahwa seorang nama Yan Berlin ‘Masih Ada dan Baik-baik Saja’ dan menjadi salah satu bagian dari sejarah Musik Indonesia...Horasssss bang!!
Demikianlah tulisan ini saya hadirkan kepada anda yang merindukan sosoknya bahwa seorang nama Yan Berlin ‘Masih Ada dan Baik-baik Saja’ dan menjadi salah satu bagian dari sejarah Musik Indonesia...Horasssss bang!!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar