AIDA MUSTAFA
AIDA MUSTAFA...
Adalah salah satu artis penyanyi yang merasakan
rekaman diNegara Singapura baik album Pop, Mandarin, Barat maupun Keroncong,
kehadiran albumnya saat itu selalu dinantikan para pecintanya di Indonesia
maupun dinegara Singa dan Malaysia , katakanlah pada lagu 'Akhir Cintaku,
Kutunggu Jawaban, Anak Kukang, Derita Hatiku,
Rangkaian Melati, Janji Kosong Belaka, Sarinande, Kebile-bile, Menanti, Dimana Kan Kupetik Buga, Lambaian Bunga,
Kisah Seorang Wanita, Mengapa Menangis, Renunganku, Tudung Priuk,dll. Penyanyi
cantik ini, sempat menetap selama kurung ‘empat’ tahun lamanya dari tahun 1969
sampai dengan 1973 aktifitasnya dikontrak menyanyi dari recording Philips dan
sempat pula selama ‘satu’ tahun menetap di negeri Jiran dikontrak menyanyi di
Hotel Miramar – Malaysia sebelum bertolak ke Singapura.
Mesayu Aida Rozana Mustafa, begitulah nama
panjanngnya adalah penyanyi keturunan 'ningrat' Palembang yang masih menggunakan
nama depannya "Mesayu”. Terlahir di jakarta, 23 September 1951 dari Ayah
yang bernama ‘Mesagus Mustafa (alm)’ dan Ibu ‘Hj. Masroro Moertiningroem
Mustafa (saat ini berusia 84Thn)’ adalah anak pertama dari 4 bersaudara,
masing-masing adiknya Mesagus Amran
Djoufani (Alm), Mesayu Aliza Susanna Puspita Mustafa (Ita Mustafa) & Mesayu Andartini Gusfita Mustafa. Ternyata penyanyi ini memulai menyanyi saat
usianya menginjak 16 tahun, debutnya
diRecording lewat persembahan ‘Yang Di Tinggalkan/cipt. Surni Wwarkiman & M
Nizar dan menurutnya hanya berdua Ita
Mustafa yang berkecimpun ke dunia seni dan kedua orang tuanya sangat mendukung
Aida Mustafa berKesenian.
Aida Mustafa
yang usianya selisih lebih tua ‘enam’ bulan dari sepupunya ‘Tetty Kadi’,
menuturkan secara blak-blakan bahwa diantara mereka sering sekali saling
membantu soal urusan ‘Nyanyi – menyanyi’
contohnya bila Tetty Kadi yang memang sudah domisili di Bandung di
haruskan berlatih bernyanyi diJakarta maka posisinya otomatis akan digantikan
Aida Mustafa dan bila tiba hari ‘H’ maka baru muncul Tetty Kadi yang
sesungguhnya bernyanyi menggantikan peran Aida Mustafa tadi. Penyanyi cantik dan
awet muda inipun menceritrakan secara gamblang soal hubungan kerabat dengan A
Riyanto dan Christine maupun Tetty Kadi, akhirnya kepada penulis dia
menceritrakan bahwa dengan Tetty Kadi masih kerabat dekat sepupu-an dari ibunya
bersaudara kandung dengan bapaknya Tetty
Kadi, sementara dengan A Riyanto maupun
Christine masih kerabat dekat dari
ibunya Tetty Kadi. Begitu pula saat pertama kali menginjakan kaki diPeta
Musik Indonesia adalah bakat alami dan nama
seorang ‘Lym Campay’
menyertakannya menyanyi di TVRI dan show panggung maupun nama ‘Hamid Gruno’
adalah orang-orang yang berjasa dikarirnya yang selalu diingatnya.
Lewat tangannya dia juga mengorbitkan adiknya Ita Mustafa si peraih Piala Citra
FFI-1981 dalam film Gadis Penakluk sbg Pemeran Pembantu dan Ita Mustafa adalah
artis Remaja yang masuk hitungan akting berkualitas dan pernah sebanyak ‘dua’
kali masuk Nominasi sebagai AktrisTerbaik untuk Film ‘Bukan Istri Pilihan-1982
& Tinggal Sesaat Lagi-1987’ sbg Pemeran Utama. Mesayu Aliza Susanna Puspita
Mustafa
atau nama yang dikenal ‘Ita Mustafa’, pernah juga mencoba menjajal
suaranya di tangani Group Bimbo lewat album 'Cantik' maupun album keroyokan
bersama teman-temannya sesama Artis film. Sayangnya Ita Mustafa tak pernah
ingin kembali menjadi seorang penyanyi mengikuti jejak kakaknya Mesayu Aida
Mustafa, karena dia merasa nyaman
didunianya yakni Akting disaat pertama kali sang kakak memperkenalkan dunia
film itu adalah pilihan yang Ita Mustafa sudah membuatnya jatuh cinta dan tak
ingin menerima cinta dunia lain.
Sosoknya sebagai
seorang pejabat dilingkungan Rukun Tetangga (RT) di daerah elite Menteng, sudah
disandangnya dari tahun 1990 hingga sekarang ini jabatan sebagai ibu RT masih
di percayakan padanya yang memang menurut penulis sangat tepat sekali karena
sosok tegasnya tanpa pandang bulu dia berlakukan undang-undang yang setiap
warganya harus dituruti. Begitu pula nama Aida Mustafa sepertinya sudah
meLegenda dan menjadi buah bibir sesama musisi dan penyanyi dimana selalu memikirkan para sahabat2nya untuk
selalu bersama dan mengkoordinasi ajang ‘Temu Kangen Komunitas Musik era
60-70-80’an yaitu ajang kebersamaan dimana kehadiran kumpul2 ini sebagai ajang
silaturahmi atau ajang Reuni dan tanpa memikirkan hitungan 'Angka’. Langkahnya
untuk memulai tentu saja bukan perkara mudah seperti semudah membalikan telapak
tangan?, justru sebaiknya dari kubu
teman-teman sesama penyanyi ada mencibir atau katakanlah dengan sindirin yang
menyakitkan hati sebagai ‘Aida Mustafa cuma mau mencari tenar sendiri’.,, Masya
Allah.
Dia menambahkan
bahwa ‘ketika masih pakai nama “Gema Silaturahmi 60-70”, artis musisi dan
penyanyi yang terkumpul ketika itu ada 64 orang bahkan musisi dari Bandung ikut
gabung dan salah satunya ‘Alm.Delly Rollies ikut turun gunung. Musisi banyak merasa tertolong dan berterima
kasih karena lewat ajang ini semangat untuk berkesenian timbul kembali, seperti
pengakuan Noor Bersaudara kepada saya bahwa berkat Aida Mustafa-lah mereka
muncul lagi menyapa para prncintanya. Bayangkan nama-nama seperti: Rachmat Kartolo, Harry Nurdi, Trio Visca,
Nidya Sister, Tuty Subardjo, Nasution Sister, Vivi Sumanti, Zwesti Wirabuana,
Mamiek Slamet, Aria Junior, The Singers, dll yang sudah lama tak terdengar
sontak muncul diacara yang dikelolanya adalah hal luar biasa. Menurutnya lagi, bekerja dengan musisi pria
itu sangatlah menyenangkan tidak ribet dan gampang diatur dan senang
bekerja dengan para sahabat2nya yang saling bahu-membahu
seperti ‘Moteh Mokoginta (alm), Mindo, Sys NS,
Eddy Silitonga’ dan pembagiannya untuk pria-pria ini adalah musik dan
urusan panggung, selebihnya adalah urusan Aida Mustafa yang juga seorang artis
dan pernah jadi Primadona dijamannya. Bisa dibayangkan bagaiman soal mengurus
tetek-bengek, mulai dari menghubungi sesama rekan artis penyanyi sampai dengan
urusan perIjinan hingga mencari lokasi show atau penayangan di stasiun
Televisi, adalah bukan pekerjaan yang mudah bukan..?
Begitulah, bila
sudah berhadapan dengan artis susah-susah gampang peran kita menjadi ganda
seperti ‘Host’ meramaikan suasana dan memimpin acara sampai akhir tanpa cela
atau setidaknya meminimalis kekurangannya.
Memang saat sekarang sungguh sangat sulit dan sepertinya sudah tidak ada ruang untuk
para artis-artis senior baik diMedia cetak apalagi yang namanya saluran
Televisi swasta yang sudah bertabur sepertiya nama-nama mereka sudah kadaluarsa
dan menganggap mereka ‘sudah tidak layak dijual karena tidak ada iklan yang mau
pasang’. Harapan satu-satunya adalah televisi TVRI, hingga hari ini program
acara Musik Nostalgia masih menggandeng para Musisi dan Penyanyi senior ini,
sehingga rasa rindu mereka kepada para pencintanya sudah tersampaikan.
Aida Mustafa pernah juga hadir mengisi semaraknya Film Indonesia seperti:
'Musuh Bebuyutan, Benyamin Jatuh Cinta, Raja Copet, adalah jenis film-film yang
‘konyol’ diperankan Benyamin S dan Ida Royani.
Keterlibatan nama Aida Mustafa disejumlah film ini karena persahabatannya
dengan Benyamin S sehingga para sutradaranya meminta ikut bermain bukan sebagai
cameo tapi mendapat peran penting.
Begitu pula saat terlibat di film garapan sineas jempolan ‘Sjuman Djaya-
Pinangan’, lagi-lagi Aida Mustafa diperlakukan sangat istimewa dibanding
pemeran lainnya karena dia percaya sebuah kalimat ‘solmet’ sehingga datang dan
kembali diantar jemput oleh sutradaranya sendiri. Begitulah seorang Aida Mustafa sangat menjaga
dan menjunjung tinggi yang namannya arti ‘sahabat’ bukan karena tujuan memuluskan jalan bekeseniannya
tapi karena ikatan yang bernama ‘persaudaraan’ selalu dijaganya.
Terakhir tahun 2008 bersama sahabat2nya 'Titiek Hamzah,Rita Nasution,Titik
Sandhora, Nuke Affandy,Lilies Suryani,Henny Purwonegoro, Ernie Djohan,Zwesty Wirabuana,
Laily Dimyatie masih hadir meramaikan Blantika musik indonesia mengusung lagu
ciptaan Dorce Gamalama 'Masih Ada', walau album ‘Temu Kangen’ ini tidak
mendapat respon kembali di peta musik indonesia, setidaknya para penyanyi
senior ini sudah memberi yang terbaik untuk Negeri dan Musik Indonesia
tentunya. Nama Aida Mustafa, masih mempunyai kharisma dimata para Musisi dan
Penyanyi saat baru-baru ini (Sabtu,6 Juli 2013) kembali mengumpulkan para
sahabat-sahabatnya di acara silaturahmi yang berbungkus ‘Temu Kangen’ dalam
merayakan Ulang Tahun pernikahan pimpinan band legendaris Arulan ‘Sjahrul G.
Bajumi dan Zuraida’ ke 40Tahun dan sekaligus merayakan Ulang Tahun kelahiran
sebuah group band yang bernama ARULAN/pimp.Sjahrul G. Bajumi yang ke 53 Tahun. Kabarnya dalam dekat ini (Sabtu'7 Juni 2014) setelah vacum selama hampir 'tiga' tahun, kembali bersama rekan Seniman lainnya seperti Sys NS, Gatot Sudarto-The Disc, Mindo, JCL akan menggelar Temu Kangen 'Komunitas Musik dan penyanyi era 60-70-80'an dan melibatkan Ratusan insan Seni yang terlibat didalamnya.. Luar biasa!!
Sosok Aida Mustafa memang pantas diberi julukan perempuan ‘Kartini’ masa kini, yang
tidak ingin berpangku tangan diam ‘duduk manis’ seperti ‘Primadona Panggung’
melihat para seniman Indonesia
terlecehkan, tersingkirkan dan tertimpa musibah ‘sakit’. Rasa sesak didadanya bergemuruh, berontak dan
melawan mencari upaya apa yang harus dikerjakannya dan dilakukan buat
sahabat-sahabatnya. Contoh kongkrit adalah penyanyi si ‘Gang Kelinci’ Almh.
Lilis Suryani, semasa hidupnya Aida Mustafa memperjuangkan ke PEMDA untuk
dibuatkan surat ‘pengakuan’ agar tercatat nama Lilis Suryani sebagai penyanyi LEGENDARIS secara resmi. Begitu pula saat mana penyanyi
‘Tiga Malam’ ini mengalami sakit dan membutuhkan dana yang tidak sedikit,
sekali lagi nama Aida Mustafa & Eddy Silitonga bahu membahu membuat acara
‘funrising’ tujuannya meggalang dana biaya pengobatan Lilis Suryani. Aida
Mustafa, yang selalu tak pernah ‘berhitung’ apa yang sudah diberikan kepada
para sahabat-sahabatnya dan sering pula mengingatkan para sahabat-sahabat seninya,
bahwa ‘bila saatnya tiba ajal menjemput, maka kita tidak mungkin akan berjalan
sendiri ke kuburan’. Ini dilakukanya karena menurutnya masih ada para
sahabat-sahabat seninya yang masih belum tergerak hati nuraninya mau saling
bahu membahu dan saling bergandengan
satu sama lain menyertakan para sahabat-sahabat yang lebih mendahului
dengan menghantar keKuburan dengan memberi salam penghormatan diakhir hayatnya...
Terimaksih kami sampaikan segala upaya sepak terjanmu selama ini, kelak nanti,
sekarang atau esok namamu selalu menjadi kenangan bagi kami melukis dihati yang
paling dalam, karenamulah para musisi dan penyanyi kembali saling berangkulan
songsong hari esoknya,Amin.
Apa kabarnya mbak AIDA Mustapha
BalasHapus