MOHON KEPADA PARA SAHABAT YANG MENGUTIP TULISAN INI,KIRANYA SUDI UNTUK MEMINTA IZIN KEPADA PENULISNYA...TERIMA KASIH.
Selasa, 03 Juni 2014
OZI SYAHPUTRA
OZI SYAHPUTRA
Penulis: Jose Choa Linge II,
Siapa yang tak mengenal pria lajang berkepala plontos ini, dia tak lain dari si 'Setan Gundul' dalam sinetron Legenda 'Si Manis Jembatan Ancol' yang sarat kesibukan sebagai make up artis, actor, singers, host dan lain sebagainya.
Ozi Syahputra begitulah namanya dikenal didunia entertaint, kelahiran Sumatera Utara- Medan’ 1 Desember 1962 bernama aseli FAUZI SYAHPUTRA anak keLima dari orang tua H.Amir Syam dan Hj. Muslimah dari Banda Aceh. Bakat seni dialiri dari ibunya Hj Muslimah (almh) adalah seorang Bintang Radio seangkatan Bing Slamet, Ping Astono (Suami ‘Nourma Sanger) baik di Medan maupun di Jakarta.
Hobby masa kecilnya adalah seni suara dan sering sekali menjuarai lomba-lomba menyanyi dan bahkan ter’asah hingga Remaja, bakat menyanyinya tak tertandingi kalau hanya di kota Medan, namanya sering sekali disebut-sebut sebagai juara ini atau juara itu diberbagai perlombaan dan bahkan juara II sebagai Bintang Radio tingkat Sumatera Utara pernah juga diraihnya. Terakhir yang diIngatnya pada tahun 1985 sebagai juara I Penyanyi Remaja bergandengan penyanyi ‘Hanna Pertiwi yang kita kenal mantan penyanyi cilik jebolan dari SC Record dan JK Record’s jelang remajanya.
Ozi berkisah ke penulis, bahwa pernah suaranya direkam dari label Puspita Record, Pacific Music di Singapore dan Ivo Records, namun satupun tidak ada yang berhasil mengkatrol namanya naik seperti tantenya Ivo Nilakresna yang meLegenda. Kekecewaannya ber’alasan karena album2 tersebut tak membuat karirnya naik dan bahkan tak berwujud sehingga merasa dirinya tak berguna dan putus asa sehingga keluarganya menyuruhnya lebih baik kuliah supaya fikiran tak suntuk. Namun sayang disayangkan Ozi si pemberontak malah sebaliknya kabur dari rumah tantenya yang dipanggilnya mami IVO NILAKRESHNA yang sudah dianggapnya sebagai orang tuanya, Ozi tinggalkan semua kemewahan dan kemanjaan yang telah diberikan keluarga besar mami Ivo dan lebih memilih mengikuti kata hatinya mencari asa diri untuk menjadi seorang yang ‘mandiri’. Kini tantangan dunia luar yang buas dia jalani kesehariannya, mengontrak dirumah kumuh gang sempit di jalan. subur menteng dalam dan kesehariaannya melakukan aktifitas mandi mencuci di Mesjid. Bisa dibayangkan Ozi Sjahputra si anak mami harus melawan badai hanya mencari identitas diri rela berdesak2an berbaur bersama para masyarakat padat, dan tikus-tikus got di gang sempit yang serba terbatas tak membuatnya mundur melangka malah membuatnya mandiri dan belajar arti hidup karena keInginan tahunya tentang kehidupan susah seperti apa dan itu dia jalaninya betapa tidak enak rasanya.
Air matanya sering dia tumpahkan dan mengadukan pada Tuhan bahwa betapa sangat-sangat tidak enak hidup serba kekurangan terlebih jauh dari kehidupan keluarga yang sudah dia bentengi dirinya untuk sementara tak ingin bertemu karena pembuktiannya bahwa Ozi Syahputra bisa hidup dengan karya hasil dari kedua tangannya tanpa harus menadahkan tangan saja dan harus bekerja untuk kelangsungan kehidupannya. Bila malam tiba, di kesunyian Ozi khayalkan wajah mami Ivo yang penuh ‘asah asih asuh’ tentang namanya ‘Fauzi Syahputra’ adalah pemberian mami Ivo Nilakreshna. Dibayangkannya dahulu semasanya masih dalam kandungan ibunya, Ivo Nilakreshna bernazar ‘bila bayi yang berada dalam kandungan Hj Muslimah jika kelak bayi laki-laki yang terlahir maka sang bibik/tante Ivo yang memberi nama’ dan terkabul. Ivo Nilakkreshna adalah kerabat sangat dekat alias sekandung dengan ibunya, sangat menginginkan anak laki-laki karena ketika itu anaknya ‘empat’ orang semuanya perempuan ‘Maya, Nada, Nova dan Upik dan masuklah Fauzi Syahputra sebagai keluarga baru sebagai Pangeran sendiri. Bayi kecil bernama Fauzi Syahputra pernah merasakan kehangatan belaian dalam gendongan dan merasakan nikmat puting susu mami Ivo saat memberinya ASInya, bila terbayang olehnya semua tergambar ‘wajah dan tingkahnya lebih mirip Ivo Nilakreshna dari pada anak2 kandungnya yang sekarang dimiliki ‘sebelas’ buah hatinya.
Ozi Syahputra memutar otak, karena sangat dia tahu bahwa untuk makan harus punya uang dan untuk memiliki uang adalah dengan bekerja itu yang berkecamuk diseluruh persendiannya dan satu2nya jalan Ozi mencoba melamar pekerjaan di Salon kecanntikan. Kenapa harus di Salon...?, soalnya dia sering melihat saudara perempuannya Nada Faza Soraya Misseyer, Misseyer Nova Ivo dan Astri Ivo merias diri dan sekali lagi nalurinya berkata ‘rasanya aku kok mampu yaah’. Akhirnya perjuangannya mencari pekerjaan tak perlu berlama-lama, akhirnya diterima kerja di sebuah Salon kecantikan dibilangan Cikini mula-mula bertugas sebagai keramas2 rambut pelanggan dan upah yang dia terimanya bukan untuk poyah-poyah melainkan menabung di bank dan sisihkan ke celengan bagong dari tanah liat setiap hasil Tips dari pelanggan maupun setiap gaji bulananya. Dari hasil tabungannya inilah Ozi Syahputra membiayai sekolah Tata Rias wajah dan Rambut di Rudi Hadisuwarno dan dia melanjutkan sekolah di Martha Tilaar, dari sini Ozi mensyukuri nikmat yang diberikan Allah padanya bahwa dengan tangannya sendiri sudah bisa mengembalikan kehidupannya yang pernah dibuangnya untuk dia raih kembali.
Dari keahliannya mempercantik orang, dengan cepat namanya menjadi buah bibir ‘bahwa ada seorang pria manis bernama Ozi Syahputra bisa merubah kaum hawa lebih cantik alami dengan kekuatan tangannya menjadi sempurna. Kalangan ibu-ibu pejabat, mahasiswa, masyarakat umum berbondong-bondong antri dan semua puas sehingga terdengarlah dikuping para Artis-artis seperti ‘Endang s Taurina, Ratih Purwasih, Emillia Contessa,Ruth Sahanaya, Elfas Singers, Berlian Hutauruk, dll.
Ozi Syahputra yang dikenal sebagai peñata rias make up artis tiba-tiba menjadi pemain sinetron kejar tayang, bagaimana bisa terjadi...?. Singkat ceritera, seperti apa yang sudah dituturkan Ozi kepada penulis bahwa saat sedang merias ‘Yuni Shara’ di Bali untuk sebuah program acara TVRI ‘Pesona Nada/ Pimp.Isty Dari Sofia dimana Ozi Syahputra sebagai peñata rias bagi artis-artis untuk acara tersebut, tiba-tiba seorang produser menawarkan untuk ikut di sinetronnya. Awalnya Ozi merasa kurang sreg dan menolak secara halus, namun nyali sang produser tidak pernah putus asa dan berkali-kali pula harus garuk-garuk kepala karena Ozi tetap keu-keu menolak terlibat bermain disinetron yang digarapnya. Hingga suatu hari saat sedang merias ‘Emillia Contessa’ di daerah Puncak-Bogor, sang produser tidak kehabisan akal dan tetap mengejar kemana buruannya pergi dan akhirnya runtuh juga hatinya Ozi karena keinginan tahunya seperti apa sih dunia akting dan menanyakan ‘Bapak mau bikin sinetron apa?’, si bapak produser menjawab ‘mau bikin ceritera horor’, lhaaaa.. terus saya jadi apanyaaaa? .. si bapak menjawab ‘jadi setannya’. Saat itu Ozi naik pitam dan merasa dipermainkan, tapi kesunguhan hati sang produser menjelaskan duduk soalnya bahwa peran setan disini sangat pas dengan sosoknya yang usil dan periang dan cocok mendampingi ‘Diah Permatasari’ sebagai Si Manis Jembatan Ancolnya membuat Ozi menyerah.
Keterlibatannya di Si Manis Jembatan Ancol tahun 1993 sebagai ‘setan Gundul’ , kembali melambungkan namanya sebagai artis yang diperhitungkan dan sinetron ini sangat disukai kalangan anak-anak dan ibu rumah tangga walau berbungkus horor namun sepanjang ceriterinya tak sedikitpun anak-anak Indonesia merasa 'takut' dan tidak melihat segi negatifnya kecuali di pakaian minim para hantunya saja yang sedikit mengganggu. Ozi diawal-awal menjalani rutinitas shooting sinetron, pernah mengeluhkan soal pembayaran honor pendatang baru sangat minim alias kecil dibandingkan dengan merias pengantin atau merias model iklan sangat menggiurkan, namun setelah dia jajaki berlama-lama ternyata punya keasikan tersendiri menjadikannya kebablasan dengan munculnya di beberapa sinetron al: Si Buta Dari Goa Hantu, Wiro Sableng, si Toloy, Met Londo, Gadis Kuntilanak, ABG Jadi Manten dan berlanjut rambah dunia Film lewat Film ‘Si Manis Jembatan Ancol dan Bangkitnya Suster Gepeng, Bidadari Jakarta.
Setelah kegagalannya didunia nyanyi-menyanyi, Ozi mencoba membuat album bertajuk ‘Sungguh/cipt.Chossy Pratama adalah gebrakan awalnya kembali di dunia recording dan tidak diduga-duga, album ini sungguh luar biasa memberikan pencahayaan di karir lamanya terkuak dan tak dipungkiri bahwa album ini berhasil memberinya penghargaan music al: sebagai Pendatang baru Terbaik, Video Musik Indonesia Terbaik dan tentunya pundi2 di kehidupan selebitinya bertambah. Album-albumnya susul menyusul al: Pergi Yah Pergi, Usah Mengharap (Album Melayu), Rembulan Bersolek (Album Dangdut), Tari Geumbira (Album Pop Aceh) dan sebentar lagi akan luncurkan gebrakan baru persembahannya untuk ranah musik Indonesia. Kegiatan barunya sebagai penyanyi, jelas-jelas mebuatnya padat jadwal show, tidak hanya wilayah Negeri Indonesia tapi juga merambah ke Negara ‘Malaysia, Singapura, Brunai, Polandia, Cheko, Hongkong’ dan lain sebagainya.
Ozi Syahputra, punya segalanya kemasyhuran namanya sebagai Make Up kalangan Selebriti, Penyanyi, Pemain Sinetron & Film juga Presenter BiGos (Biang Gosip) TPI dan sejumlah aktifitas lainnya juga mengalami apa itu namanya ‘Star Syndrom’ yang rata-rata terjangkiti para selebritis sehingga dia lupa dari mana dia berasal dan Ozi Syahputra sianak manis mulai mengenal dunia malam dan tiada hari tanpa dugem bersama teman-teman pilihan saja dan parahnya sudah mengenal obat-obatan sejenis inex dan beruntungnya tidak mengkonsumsi putaw, heroin dan sabu-sabu yang bisa menghancurkan masa depannya seperti para sejawatnya yang pernah rasakan mendekam di jeruji besi. Hingga akhirnya, Tuhan mengujinya saat kesenangannya dugem di daerah pusat dunia malam di bilangan Gajah Mada- Kota, mobil mewah hasil kerja kerasnya selama ini tiba-tiba raib diparkiran... yang ada dipikiran saya saat itu adalah aku harus sadar, bahwa ini adalah teguran dari Allah.. Alhamdulillah ini baru barang, bagaimana kalo nyawa saya sementara saya belom Hijrah, aku menangisi ketololanku... seakan ada suara membisik Ozi Syahputra kemana saja engkau selama ini, telah banyak waktu yang engkau buang percuma dan apakah engkau sudah mempersiapkan diri bila saatnya tiba memanggilmu kembali keharibaanNYA.. Tumpahlah tangisku, ampuni aku ya Allah, dan itulah kata-kata akhirku setelah kusadari usiaku sudah kepala ‘Empat’ dan mulailah saya berHijrah dibimbing oleh adik sepupuku 'Astri Ivo' untuk mencari jalan yang di Ridhoi Allah. Tahun 2006, akhirnya kuputuskan seluruh diri ini ku berserah padaNYA dan bertandang kerumah Allah ‘KABAH’ di Mekah sebagai haji yang mabrur. Amin.
Kini memasuki tahun 2014, Ozi Baru telah sarat dengan segudang jadwal show justru banyak datang dari daerah-daerah yang menunggunya, seperti baru saja dia menghibur warga Kalimantan Selatan di Batulicin sambut pergantian tahun. Dan sebentar lagi Ozi Syahputra akan memeriahkan acara Pilkada yang tersebar dibeberapa daerah di Nusantara yang harus dia keliling bergerilya, janjinya setelah Pemilu Ozi kembali akan menata kehidupan baru dan mempersiapkan album baru yang lama tertunda dan minta dukungan Do’a para pencintanya di seluruh Nusantara agar segera terwujud.
Akhir2 ini Ozi mengakui dirinya sedang mengerjakan bisnis networking, “senang sekali rasanya, karena saya banyak dapat kenalan baru yang berbagai kalangan dengan banyak pribadi dengan watak yang berbeda2... juga banyak orang2 yang sudah terbantu soal finansialnya, hal itu menjadi kepuasan tersendiri bagi saya... Aapalagi saya suka ke daerah2 dan bisa berhari2 lamanya bergaul dengan penduduk setempat, padahal dalam managemen saya dilarang keras untuk sering2 bertemu langsung dengan masyarakat karena mereka takut nati daya jual saya menjadi menurun... Tapi saya nggak peduli dan sesekali suka bandel, karena saya berprinsip semua rejeki datangnya dari Allah... hehehehehehehe”.
Pada saat penulis menanyakan soal kegiatan apa saja yang dilakukan bagi seorang Ozi Syahputra saat sekarang ini, yang tentu sarat dengan berbagai aktivitas seninya. Dia langsung menyambar bahwa: “untuk sementara film dan sinetron saya panding dahulu karena pekerjaan ini tidak bisa berbarengan waktunya, mungkin faktornya di masalah umur yang sudah tak memungkinkan merangkap2 shooting yang semakin gila2an cara kerjanya, kalau soal Tata rias wajah dan rambut itupun bila waktunya memungkinkan sesekali saya masih merias Pengantin” imbuhnya.
Sambut Tahun 2017 adalah tahun yang penuh anugerah bagi Ozi Syahputra, betapa tidak ada banyak artis senior antri untuk menggelar konser tunggal namun keberuntungan disambangi oleh Event Organiser sangat kecil kemungkinan dan Ozi Syahputra adalah salah satu Artis beruntung itu. Bagaimana bisa seorang Ozi Syahputra tiba2 menyeruak menggelar konser tunggalnya yang diberi sentuhan thema SUNGGUH persembahan 36 tahun Berkarya, begini ceriteranya “berawal dari ke Galauan saya jelang usia ke 55 tahun, mulailah saya curhat dengan adik sepupuku yang juga produser dan managerku tak lain adalah ‘Tata Liem’.... Apalagi yang bisa saya persembahkan untuk dunia hiburan saat ini, ajaibnya hanya hitungan sebulan setelah saya curhat, Tata Liem langsung meng Iyakan dan di hari esoknya langsung menggelar konfrensi pers... saya langsung terhenyak gak percaya... bagaimana mungkin ini... ada apa ini... mimpikah aku...ya Allah ya Robby, saya tidak kuat menahan rasa haru, kutumpahkan tangis bahagiaku dan yang kuingat tiba2 aku sudah tersungkur dilantai bersujud syukur dengan Do’a pujian bagi Allah dan beberapa orang membimbingku berdiri kurangkul semua orang2 yang ada disekitarku kutumpahkan semua tangisku... yang ada dibenakku tergambar impianku sebagai insan seni, sangat berarti konser ini untukku dan aku kembali bergumam dalam hati ....tak ingin mengecewakan orang2 yang sudah bersusah payah mewujudkan impianku”.
Konser didepan mata dan tanggal, waktu maupun tempat sudah ditentukan, persiapan yang cukup singkat hanya ‘tiga’ bulan dengan mengambil konsep ‘dari kita untuk kita’ mengharapkan para tamu undangan semua terlibat. Ozi mempersiapkan 15 judul lagu diantaranya terdapat 5 lagu daerah Nusantara, antara lain: Bungong Jeumpa, Tanjung Katung, (medley) Pucuk Pisang, Maumere dan Anak Medan. Kembali penulis menanyakan soal diikut sertakan sebagai pilihan beberapa lagu daerah ‘Aceh, Melayu, Batak dan Kupang’, bukannya Ozi selama ini dikenal sebagai biduan lagu2 Populer dan apa tidak merusak suasana konsernya.... Ozi dengan tegas mengatakan “Tidak sama sekali, karena saya memiliki misi mulia adalah memperkenalkan lagu2 daerah “supaya kita cinta dengan kedaerahan kita, dengan demikian menanamkan rasa Nasioanalisme dalam diri kita dan terutama sekali kepada penyanyi featuring saya yang boleh dikatakan penyanyi muda pendatang baru berbakat,seperti: Esal Revano, Fariz Herlambang, Meivin Malelak dan Aleta Molly.
Tanggal 31Maret 2017.... Adalah hari bersejarah bagi seorang Ozi Syahputra, konser tunggal membuka namun lagi2 Ozi kembali alami depresi, deg-degan, was-was dan Gelisah bercampur aduk... “jujur mas jose, saya takut sekali bila tamu undangan yang sudah membeli tiket mengurungkan niat untuk datang, begitupula tamu2 saya yang dari daerah jauh2 sudah datang di jakarta untuk hadir, namun terbentur Aksi 313.... Saya tak pernah putus berDo’a dan Dzikir, minta pada Allah untuk di mudahkan dan dilancarkan segala urusan tentang konser ini... Alhamdulillah saat saya berdiri diatas panggung, saya menatap ratusan tamu2 yang memadati bangku2 dan semua tamu2 yang kukenal wajah2nya ada ditengah2 para tamu lainnya, banyak tamu hadir dari berbagai lapisan masyarakat dari pejabat, Sosialita, Artis, sahabat2 Sekolah Dasar dan juga sahabat2 Komunitas, mereka sepertinya tidak beranjak sudahi sampai acara bener2 selesai... Mereka menyerbu dipanggung saat saya masih terbengong2 tak percaya, saya merasa tak berdaya ditarik kesana kemari untuk diajak foto2 atau sekedar selfi2an... Sejujurnya mas Jose, acara penutup inilah yang paling berkesan dari bagian acara ini, ke khawatiran saya terbayar lunas dengan perasaan senang dan terharu”.
Sukses untuk Konsernya dan di tunggu gebrakan2 berikutnya dari seorang Ozi Baru Syahputra yang telah berhasil menggelar Konser Tunggalnya dan semoga masih ada Konser2 kelanjutan dari Ozi Syahputra di kelak hari..... Amiiin.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar