Kamis, 28 Agustus 2014

RINTO HARAHAP






 Foto Jose Choa Linge.









RINTO HARAHAP

Perjalanan karir seorang Rinto Harahap dimulai dari Group The Mercy's pada thn 1969 dengan personil pertama di kota Medan al: Erwin Harahap,Reynold Panggabean, Rizal Arsyad, Rinto Harahap dan Iskandar (alias Bun), kemudian The Mercy's terjadi pergesaeran thn 1970 pemain, dengan keluarnya Rizal Arsyad dan Iskandar digantikan Charles Hutagalung dan Albert Sumlang. The Mercy's baru melangkah di bilik rekaman Nasional sejak kepulangannya keliling Malaysia s/d Vietnam dengan merekam album 'Tiada Lagi/cipt.Charles Hutagalung, Love/cipt.Rinto Harahap dan Kisah Seorang Pramuria/cipt.Hengky MS(bukan Albert Sumlang)', lewat album ini yang dirilis tahun 1972 menjadi Band popular kesayangan pada tahun priode 1972-1973 ajang Puspen Hankam. Sayangnya grup ini menjadi retak ditahun 1977-1978, Albert Sumlang terlebih dahulu dikeluarkan dr The Mercy's, Charles Hutagalung keluar membentuk GE&GE dan Reynold Panggabean membentuk OM TARANTULA bersama Camelia Malik dan Rinto Harahap bersama Erwin Harahap membentuk perusahaan Rekaman Lolypop.

Artis pertama yang diorbitkan adalah 'Eddy Silitonga' dengan albumnya yang meledak 'Biarlah Sendiri' namun Eddy Silitonga tdk bertahan lama karena merasa bahwa Lolypop ada karena keberadaan andilnya dan berhak atas janji Bonus yang tidak pernah diterimanya, kemudian Rinto Harahap mempersiapkan penyanyi pria lainnya seperti 'Victor Hutabarat dan Frans Dana' kembali tidak mengulang sukses albumnya seperti Eddy Silitonga.

Bukan Rinto Harahap namanya bila tidak melirik salah satu personil dari Nasution Sister yaitu 'Diana Nasution' yang ditinggal menikah oleh pasangan duetnya Rita Nasution, sayangnya 3 album sebelumnya'Jangan kau Sangsikan,Kau Bukan Milikku dan Biarkanlah' nama Diana Nasution belum terangkat, tapi setelah lagu vol.4 berjudul 'Benci Tapi Rindu adalah lagu yang melambungkan namanya.

Muncul kembali pemikiran Rinto Harahap memilih penyanyi Hetty Koes Endang walau sebelumnya nama 'Hetty koes Endang' sudah berjaya sbg penyanyi Festival namun sejak membawakan lagu Dingin/cipt.Rinto Harahap membuat suatu perestasi yang mengukuhkan namanya sebagai penyanyi popular dengan penjualan kaset yang sangat digemari saat itu. Penyanyi Iis Sugianto muncul dimasa membuka thn 1980 dengan persembahannya lagu 'Jangan Sakiti Hatinya/cipt.Rinto Harahap' menjadi catatan penjang prestasinya, apalagi lewat lagu ini Iis Sugianto didaulat sebagai duta seni berlaga di Festival ASEAN Pop Song di Manila thn 1981.

Rinto Harahap kembali mencetak penyanyi cantik 'Christine Panjaitan' lewat lagu 'Sudah Kubilang' yang sukses, walau sebelumnya sudah hasilkan lagu'Kuingin Selalu/cipt.Rinto Harahap'. memasuki era thn 80an muncul Rita Butar Butar-Seandainya Aku Punya Sayap, Betharia Sonatha-Kau Tercipta Untuk Ku, Nia Daniaty- Kaulah Segalanya, Nur'afni Octavia- Bila Kau Seorang Diri, Grace Simon-Aku tak Percaya Lagi, Emillia Contessa-Untuk Apa, maya Rumantir-Daun Daun Kering dan banyak penyanyi lagi dimasa pertengahan thn.1980-1990 al: Rano Karno-Melody Asmara, Adi Bing Slamet-Kau Dan Aku, Nani Marwansyah Sugianto-Matahari, Swezty Wirabuana-Sendiri Saja, Arie Koesmiran Dua- Bukan Mimpi, Broery Pesolima-Aku Jatuh Cinta, Dina Mariana-Seandainya Saja, Tetty manurung-Jangan Sampai Berpisah, Iyut Bing Slamet-Hitam Atau Putih, Jane Susan Masih Adakah Cinta, Bob Tutupoli-Lupakan Daku,Titiek Sandhora Muchsin Alatas-Semoga Abadi, Vivi & Nita-Hatiku Membeku, Wida Asmara-Bila Kau Ingin Mimpi,Shitta Devi-Berikan Dia Cinta, Swari Arizona-Nyanyian Dalam Hati, Maya Angela II- Apa Mungkin Hujan Turun Sendiri, dll.
Sepertinya dimasa keEmasan Rinto Harahap adalah sebuah anugerah yang diberikan talenta dalam merangkai bait2 kata 'Sayang, Cinta dan Penghianatan' adalah ciri khas setiap lagu2nya dan menjadi kebanggaan tersendiri bila seorang penyanyi Senior maupun junior bila berhasil mendapatkan lagu ciptaannya dan rela menunggu berbulan2 bahkan bertahun2 hanya sebuah lagu. Adalah sebuah proses alam bahwa ada yang datang dan pergi begitu juga masa kejayaan Rinto Harahap pelan2 tergeser dengan kehadiran pencipta muda yang lebih berkreasi, muncul nama Pance, Obbie Messakh,Wahyu OS, Deddy Dores berjaya dimasa pertengahan thn 1980an namun Rinto Harahap tetap menjadi inspirator mereka dalam menghasilkan karya lagu mendayu-dayu yang merintih dengan ciri khas masing2.

Pernah terjadi terjadi suatu peristiwa dihari bertepatan kelahiran RA Kartini, Sabtu,21 April 2012 di kota Bandung, sejarah yang mencatat kembali nama Rinto Harahap ke peta musik Indonesia lewat KOPSI (Koperasi Pekerja Seni Indonesia) dan KOPANTI Jawa Barat berhasil membuat pagelaran spektakuler " A Tribute To Rinto Harahap-Seandainya Aku Punya Sayap", hadirkan penyanyi Lintas Generasi dari mulai Agnes Monica,Marcell,Rio Febrian,Iis Sugianto,Diana Nasution,Rita Butar Butar, Eddy silitonga, dll berhasil membuat sang legenda terharu dengan antusias para tamu undangan yang datang dari berbagai daerah propinsi hanya ingin melihat karya-karya seorang bernama Rinto Harahap untuk dicatat pada Negaranya menjadi pahlawan Musik Indonesia dengan lebih dari 500 karya ciptanya yang sudah tersebar menjadi bagian perjalanan musik Tanah Air.
Berita Duka tiba2 menyentakan Masyarakat Indonesia bahwa Rinto Harahap benar2 telah pergi untuk selamanya, setelah sekian puluh tahun perjuangan panjangnya melawan sakit 'Stroke komplikasi Kanker Tulang Punggung' yang tiada terhitung harus menjalani perawatan medis baik ditangani rumah sakit Lokal maupun Internasional semuanya terHalau dan berTahan melewati masa kritisnya. Bahkan pernah tersiar kabar berita kematiannya yang diHembuskan orang-orang yang tidak bertanggung jawab, Rinto Harahap selalu menerima Mujizat dari Tuhan selalu lolos dari kematian dan melewati masa-masa kritisnya berKali-kali yang jarang diBeri kesempatan dariNYA kecuali orang-orang pilihan seperti pada seorang Rinto Harahap...Wallahualam

Namun pada hari Senin,9 Februari 2015 takdir tak bisa diElaknya lagi dan pada jam.21,45 Waktu Indonesia Rinto Harahap telah benar-benar menutup mata berAkhir dengan mimpinya yang panjang sekali dengan menutup senyum khas Rinto seakan keMatiannya bukan lagi beban yang menyakitkan tapi sebuah perjalanan panjangnya dan mengakhiri untuk bertemu TuhanNya. Jutaan manusia tersentak dan berlutut meronceh Do'a tanpa aba-aba bahwa telah benar-benar sang Legenda Musik menutup perjalanan dengan tidur panjangnya di Rumah Sakit Mount Elizabeth- Singapore yang dengan selalu setia menunggu seBulan 2X kontrol bahwa sudah Usai ceritera anak manusia. Lihatlah pada esok hari kematiannya Selasa,10 Februari 2015 ratusan manusia dengan berUrai Air Mata menanti kehadirannya di Bandara Soekarno Hatta International- Jakarta dan tak peduli walau dalam bentuk Jazad baginya di dalam peti mati tetap adalah seorang Rinto Harahap yang di kenalnya masih terLelap dan tak ingin terUsik kePulangannya ke Tanah Air tercinta.

Pada keEsokan harinya, Rabu 11 Februari 2015 almarhum Rinto Harahap di makamlan di TPU Kampung Kandang, Jln.Moh Kahfi No.1- Jagakarsa, Jakarta Selatan diberangkatkan dari Rumah Duka Jln.Bango II No.22-Cinere, Pondok Labu- Jakarta Selatan pada jam 13:00WIB diIringi Do'a dan Isak Tangis dari berbagai profesi mengantar perjalanan akhirnya. Demikianlah akhir perjalanan anak manusia dan semua mahluk ciptaanNYA akan berakhir dengan kematian dan tak bisa menawar atau menggantikanNya dalam bentuk apapun.. Selamat jalan sahabat Seni, damailah engkau diSisiNYA...Amiiiin

2 komentar: