Selasa, 25 Desember 2012

CHRISTINE HAKIM




CHRISTINE HAKIM.....

Aktris yang bernama lengkap Herlina Christine Natalia, kelahiran Jambi tepat saat Agama Kristiani merayakan Natal tgl.25 Desember 1956. Karir keArtisannya diperoleh saat ditemukan oleh teguh karya saat dilihatnya pose Christine Hakim disebuah majalah terbitan Ibu Kota sebagai Model dan Pragwati, Teguh Karya terpesona wajah cantik dengan tahi lalat disekitar bibirnya dan bertubuh Kutilang alias Kurus Tinggi dan Langsing mengimbangi sang tokoh ‘Bastian’ Slamet Rahardjo sehingga jadilah Christine Hakim sebagai ‘Ade’ tokoh rekayasa Teguh Karya & Usman Effendy.

Christine Hakim sipenyuka bermain ‘Piano’ ini, sangat pas berlakon dan aktingnya memikat dewan juri Festival Film Indonesia sehingga pemunculan pertamanya di Film langsung meraih Piala Citra pada tahun 1974. Christine Hakim, kemudian sering ditangani oleh Teguh Karya dan baginya adalah Teater Populer adalah rumah keduanya dan menjadi bagian keluarga dari para anggota teater yang bercokol di kebon pala-Tanah Abang-Jakarta Pusat, sejumlah film kolaborasi bersama Teguh Karya seperti ‘ Kawin Lari,Ranjang Pengantin, Badai Pasti Berlalu,Dibalik Kelambu dan rela honornya dipotong separuh untuk ‘kas’ Teater popular. Anak didik Teater Popular ini menunjukan aktingnya tidak saja kepada film-film sang guru Teguh Karya tapi juga dibuktikan kehebatannya diluar produksi sang guru, sejumlah film garapan sutradara bertangan dingin dan sangat dihormati di perfilman ‘Wim Umboh, Sjuman Djaya, Ami Prijono dan sejawatnya di Teater Popular Slamet Rahardjo, Eros Djarot menguji kemampuan Aktingnya dan lagi2 Piala Citra berhasil diraihnya lewat film ‘Sesuatu yang Indah-1977,Pengemis Dan Tukang Becak-1979,Dibalik Kelambu-1983, Kerikil Kerikil Tajam-1985, Tjoet Nyak Dien-1988.

Kehadirannya di Blantika Musik Indonesia semata2 hanya terseret, karena perkenalannya dengan sang penyanyi ‘Flamboyan’ Broery Pesolima yang pernah dipasangkan dalam sebuah film ‘Impian Perawan garapan sutradara Christ Pattikawa’ pada tahun.1976. Terbitlah Album Duetnya yang di produksi Musica, Flower Sound dan Remaco/ Sky Record seperti pada lagu ‘Kidung/cipt.Chris Manusama, Dinda-Kanda/cipt. Broery Pesolima dan sebuah album theme song ASLI dari Film Badai Pasti Berlalu disuarakan berdua bersama Broery Pesolima ‘bukan’ BPB versi Chrisye dan Berlian Hutauruk. Christine Hakimi meyakini bahwa hidup matinya hanya Akting dan film yang membesarkannya bukan aji mumpung sebagai penyanyi yang mungkin saja bisa dia lakukan kenapa tidak toh sudah dibuktikannya saat masih berteman dengan penyanyi berkelas Broery Pesolima saat masih sejalan. Christine hakim tak pernah tergoda oleh rayuan Produser rekaman walau iming-iming berlipat2 honor diterimanya dari bermain film, namun dunia seni suara tidak terlalu cocok karena dia merasa kurang sreg dan menyadari kekurangan olah vokalnya sekalipun sedari kecil dia paham betul permainan piano tapi tak mesti harus menjadi penyanyi rekaman.

Aktris yang juga sebagai Bintang Iklan sabun LUX ini, pernah meraih sebagai Best Actres Asia Pacific International dalam film Daun Diatas Bantal maupun menjadi juri Festival Film Canes dan disebut2 sebagai orang pertama di indonesia menjadi juri diacara bergengsi ini. Bila dirunut jumlah penghargaan baik di negaranya maupun di Mancanegara sudah tak terhitung jari-jari, Christine Hakim adalah aktris yang banyak hasilkan prestasi dibidang berkesenian juga pernah ditunjuk sebagai Duta Unicef dari Indonesia. Kini diusianya yang setengah abad lebih tepatnya 55tahun, sedang menikmati hari2 bahagianya bersama suami EE Jeroen Lazer dan tersiar kabar saat ini ingin menjajal kemampuannya sebagai sutradara. Christine Hakim seakan tak usai menorehkan namanya ‘pernah’ berlakon di Sinetron dan disebut2 sebbagai honor termahal ‘ Bukan Perempuan Biasa & Tiga Orang Perempuan dan sejumlah film terbitan tahun 2000an dari saat2 film indonesia mati suri Christine hakim sudah muncul dimulai dari film ‘Pasir Berbisik’ berlanjut ‘Anak-anak Borobudur, In The Name Of Love, Jamila Dan Presiden, Merantau, Fana The Forbidden Love dan Eat Pray Love’. Christine Hakim adalah srikandi pejuang film Indonesia yang selalu menyuarakan keprihatinan dan pernah tidak dibayar untuk sebuah film karena nilai kepeduliannya terhadap hubungannya dengan seni yang sudah mendarah daging anak dari ayah Sjarif Hakim ini yang tidak ingin meninggalkan Film hingga ajal menjemputnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar