Selasa, 03 Juni 2014

ANNIE RAE




ANNIE RAE


Lahir di Bala Dewa, Bandung.30 Maret 1951 pada hari Jum’at setelah sholat Jum’at dan kelahirannya ditangani oleh ‘Dr R.Djoendjoenan Setiakesoemah’ ayahanda dari Walikota Bandung ‘R.Otje Djoendjoean’ dan sekarang nama Dokter ini diabadikan sebagai jalan (Terusan Pasteur) di kota Bandung.

Kedua orang Tuanya bernama R.A.E (Raden Agus Effendi) Prawira Soebrata (Wafat diusia 72Tahun, pada Desember 1991) masih keturunan Raja Pajajaran ‘Siliwangi’ cicit dari Pangeran ‘Papak’ dan Hj. Rd. Djoedjoe Djoewita (Wafat diusia 93Tahun,pada Mei 2013) masih keturunan Sunan Gunung Jati ‘Wali Songo’. Annie Rae adalah anak ke Lima dari Empat Belas Bersaudara dan saat ini masih tersisa ‘sembilan’ orang yang masih hidup, menyandang nama lengkap pemberian kedua orang tuanya ‘ Nyi Rd. Siti Annie Rochyanie.

Bakat seninya, dialiri dari sang Ayah R.A.E Prawira Soebrata sebagai pemain Musik Hawaian ‘Hoegen’ tahun 1930 dan memegang alat musik Bass Betot. Begitu pula beberapa saudaranya seperti nama ‘Drg. Raera Ruswita’ dikenal sebagai Penari Tradisional Sunda/Pimp.Alm. Nugraha di Bandung diera tahun 1960 s/d 1980’an, ‘ Alm.Rd Irwan RaeSoludy /Bass’ adalah salah satu personal dari Clique Fantstique dengan personal lengkap al; Robby Amin/ Gitar,Vokal,Trompet+ Greggy M Manupassa/Organ, Vokal+ Albert Sumlang/Saxophone+ Sutjipto/Drum nama kelompok mereka sangat populer diNegara Singapore, Malaysia dan Bangkok rekaman di EMI Record di Kuala Lumpur. Begitu pula saudara lainnya, seperti ‘Dion Rae/Drummer’ pernah bergabung di Elfas Secoria diacara TVRI ‘Chandra Kirana/ Pimp.Diah Iskandar dan menjadi personal dari band Legenda ‘Madesya Group’. Konon ‘Dion Rae’ saat masih dalam kandungan ibunya, sang Ayah sedang getol-getolnya merakit Radio Tabung merek RAEDION sehingga saat lahir kedunia disematkan nama ‘Dion’. Keluarga RAE benar-benar adalah, keluarga yang lengkap memberi arti di Musik ‘Bambang Rae’ adalah dikenal sebagai pencipta lagu dari sejumlah album Annie Rae begitu pula ‘Rully Rae’ juga sama dikenal sebagai penyanyi panggung-panggung show di Bandung sepesial lagu2 Mandarin dan Rock maupun sibontot ‘Dewi Rae’ tidak kalah populernya dengan saudara-saudara lainnya baik sebagai Penggubah lagu, Guru Vokal dari sejumlah penyanyi seperti ‘Shania,Chintami Atmanegara, Conny Constantia, dll.

Menurut penuturan Annie Rae, setelah sang Ayah melihat kesungguhan anak-anaknya yang sama mempunyai bakat seni di Musik maka dibelikannya seperangkat alat musik dengan upaya anak-anaknya tidak perlu lagi keluyuran diluar sana. Betul saja ide cemerlang sang ayah berhasil, anak2 RAE Bersaudara ini sangat getol berlatih Musik dan berNyanyi yang tentunya langsung dibimbing oleh sang ayah sendiri dirumahnya diBandung. Annie Rae yang masih Ingusan ini pernah ‘dua’ kali duduk di Sekolah Menengah Pertama (SMP), pertama di SMP- Paulus, Jalan ‘Dr Rajiman hanya sampai kelas dua saja, kemudian pindah lagi ke SMP- Pasundan dan secara kebetulan satu sekolah dengan musisi ‘Deddy Dores’ tapi beda kelas saja dan sudah membentuk band sekolah. Melihat bakat Annie Rae dibidang vokal, Deddy Dores mengajak bergabung dan sering melibatkan untuk acara-acara sekolah. Kemudian diLuaran sekolah Annie Rae sudah terlatih keberaniannya dan tidak malu-malu lagi unjuk gigi didepan Audiens, baik perhelatan Ulang Ttahun, Pernikahan, atau pesta Muda-mudi nama Annie Rae sudah santer sebagai bahan perbincangan. Annie Rae saat itu selain berSolo karir dia juga berTrio bersama sebayanya ‘Ance & Henny’, menurutnya adalah masa seperjuangannya saat pertama start sebagai biduan sehingga Annie Rae menjadi sekarang ini tak pernah melupakan ‘nama’ keDua temannya itu.

Annie Rae berbagi kisah dengan saya, bahwa ‘saat show pertamakali justru diacara besar yang mana melibatkan Artis-artis ibu kota Jakarta ‘Ernie Djohan dan Tetty Kadi’, tentunya kedua nama Artis Ibu kota ini namanya sudah beken sebagai penyanyi popular sedangkan Annie Rae masih bau kencur dan minim pengalaman dan pembuktiannya Annie Rae disambut dengan aplaus penonton yang memadati acara Malam DEWA-DEWI pada tahun 1966- Bandung. Dari ajang inilah karir seni suara Annie Rae semakin menjulang dan sudah menerima tawaran show dimana-mana baik seputar Bandung dan meningkat menerima tawaran show dibeberapa tempat diluar kota keliling pulau jawa. Pemunculannya dibeberapa shownya sehingga seorang Penyiar Radio Prahyangan-Bandung yang bernama ‘Didi Yudha’ mengajukan Annie Rae untuk mengiti Festival seJawa Barat berlaga di Festival Pop Singer (IMITASI)tahun 1967 dimana Annie Rae meniru suara penyanyi ‘Ernie Djohan pilihan lagunya Senja Di Batas Kota/ciptWedhasmara’ Keluar sebagai Pemenang. Kemudian langkahnya sebagai penyanyi Festival sudah diujung mata, tahun 1969 Annie Rae kembali ikut di Lomba Pop Singer se Jawa Barat hanya sebagai juara keDua dan juara perTama dimenangkan oleh Euis Darliah. Kembali Annie Rae mendapat berkah sebagai Duta Jawa Barat bersama Euis Darliah berlaga diajang Pop Singer se Indonesia pada PON VII bertempat diSurabaya thn.1969 dan berhasil menjadi juara keDua dan penyanyi dari Banyuwangi Emillia Contessa saat itu masih duduk dibangku Sekolah Dasar kelas V keluar sebagai juara satu mengalahkan peserta lainnya yang sudah dewasa pelajar Sekolah Menengah Atas.

Kemenangannya diajang Pop Singer bersama sang juara ‘Emillia Contessa’, adalah pembuka dari pintu kesuksesan semakin lebar mempersilahkan seorang penyanyi masa depan seperti Anie Rae untuk masuk dan akan sulit keluar. Benar saja , recording PHILIPS di Singapore menantinya dengan sejumlah jadwal rekaman ‘dua’ album LP (Long Play) antara lain: lagu ‘Jatuh Cinta/cipt.Deddy Damhudy diIringi oleh The Rollies. Tapi sangat disayangkan dialbum ini tidak sepenuhnya diIringi oleh Rollies, karena tiba-tiba mereka mendapat kecelakaan lalu lintas dan mereka dirawat inap Rumah Sakit Singapore kecuali Benny Likumahua selamat tanpa cidera otomatis album ‘Jatuh Ccinta’ dilanjutkan oleh Zaenal Combo/pimp.Zaenal Arifin. Berturut-turut Annie Rae merekam album demi album antara lain; Seiring Sejalan-Pop Mandarin, Mimpi- Pop Mandarin, Mekar Selalu-Lagu-lagu Top Dunia, Manusia/cipt.Bambang Rae, dll

Menanggapi soal Gosip terhadap dirinya dimasa itu, keluarganya sangat tahu dengan siapa Annie Rae bersama terlebih berjalan dengan seorang pria karena Annie Rae kemana dan saat mana selalu bersama keluarga baik itu dikawal ‘adik, kakak maupun mamie dan papie’ selalu menemani jadi pemberitaan media yang gencar memberitakan miring padanya orang tuanya tak pernah menanggapinya justru hanya senyam-senyum saja. Begitu pula Foto-foto syurnya selalu menjadi Sampul depan disejumlah majalah Ibu kota seperti ‘Vista, Varianada, Viesta, Selecta, Variasi, Aktuil, Violetta, dll, tak pernah meruntuhkan kekuatan hangatnya kebersamaan keluarga terlebih para kuli tinta tersebut adalah masih rekanan kerja dan mengikat sebagai pertemanan pergaulan dan sering berkumpul dirumahnya dijalan. Samratulangi-Jakarta Pusat dan kemudian pindah ke Pejambon (Belakang Gereja Kathedral) tetap masih mengikat hubungan dengan para pemburu berita.

Annie Rae menambahkan tentang pemberitaan yang simpang siur kejadian di Mini Disco beberapa puluh tahun lalu (November 1973), dimana terjadi pelemparan belati oleh perempuan Bar Girl yang membuat Annie Rae jatuh pingsan adalah ketidak tahuannya sama sekali kejadian itu sepertinya secepat kilat bayangan belati tahu-tahu sudah menancap di jok kursi dimana Annie Rae duduk bersama teman-temannya dan tiba-tiba jatuh pingsan karena kaget. Oleh teman-temannya dibopong dan dibawa pulang kerumah sehingga keesokan harinya dimedia cetak timbul berbagai versi pemberitaan yang mengabarkan berita simpang siur, bahwa: Annie Rae disundut rokok, terjadi perGelutan antara Annie Rae dengan perempuan Bar-Girl gara-gara laki-laki , Annie Rae dianiaya di Mini Disco, Annie Rae telah menjadi korban kekejaman seorang Bar-Girl bernama Susan atau berita tentang Annie Rae merebut cowok seorang peniup Flute kelompok ‘Rhapsodia’ dari tangan perempuan Bar-Girl, dll. Annie Rae menambahkan ceriteranya kejadian di Mini Disco bahwa kasusnya selesai begitu saja karena Annie Rae merasa tidak punya musuh dan tidak mengerti sama sekali soal apa, baginya buat apa diperpanjang justru malah sebaliknya menjadi bumerang sendiri karena pemberitaan yang dibesar-besarkan .

Tentang kekagumannya dari sosok Ayahnya R.A.E Prawira soebrata yang biasa dipanggilnya ‘papie’ adalah sangat rapih menyimpan arsip perjalanan karir anak-anaknya terutama anaknya yang bernama Annie Rae, sarat dengan pemberitaan-pemberitaan miring dan sang papie tak pernah luput memborong Majalah atau surat kabar yang memuat profilnya untuk diFile. Annie Rae mensyukurinya seandainya bukan papie yang mengumpulkan atau mengKliping berkoper-koper Majalah dan guntingan Surat Kabar dengan rapih dan telaten, tentu saja hingga hari ini Annie Rae tak pernah bisa menunjukan keAnak cucunya pembuktiannya dimasa lalu bahwa begitu hebatnya seorang Annie Rae dimata media dibanding kekuatan Album rekamannya yang biasa-biasa saja....


Tidak ada komentar:

Posting Komentar